116869560_292806118645275_5370014715914742220_n

“Kritisisme” oleh Indah Widiastuti

Arsitektur Nusantara menjadi terminologi yang kemunculannya kerap kembali dibahas setelah tahun 2000-an. Menanggapi hal ini, Omah Library menyelenggarakan Kelas Wacana Arsitektur Nusantara bersama dengan 11 orang narasumber. Indah Widiastuti memberikan pemaparannya tentang Kritisisme, dengan sinopsisnya sebagai berikut:

“Arsitektur Nusantara mungkin adalah salah satu topik “terseksi” dalam gelangang wacana arsitektur di Indonesia. Terlepas dari tanggapan pro-kontra nya wacana ini seperti tak terelakan untuk mendapat lirikan, bahkan dari yang memandangnya secara kritis. Diskusi ini diawali dengan sebagai sebuah upaya positif mewacanakan keunikan karakter arsitektur yang berada di dalam wilayah teritori Indonesa. Namun wacana arsitektur Arsitektur Nusantara berkembang lewat berbagai bentuk apresiasi dan kritik. Bagi berbagai pihak, Arsitektur Nusatnara adalah sebuah tawaran formulasi pengetahuan arsitektur asli Indonesia, sebagai jalan emansipasi tata pikir mengenai arsitektur, sebagai upaya menyelamatkan hal yang esensial mengenai keindonesiaan dalam arsitektur. Beberapa pihak lainya juga melihatnya sebagai peristiwa ideologisasi, labelisasi branding, dan bagian dari agenda politik identitas. Sementara justru bagi kebanyakan kalayak mungkin tak lebih dari sarana identifikasi dalam percakapan mengenai arsitektur yang ada di Indonesia. Terlepas dari apapun penilaiannya, hal paling menggelitik adalah, mengapa si mahluk “seksi” ini bisa hadir mengejawantah dalam beragam reaksi, pencerahan, kebahagiaan, juga kegaduhan dan kontroversi?”